Belajar Teknik Bekam Yang Dipadukan Dengan Terapi Garam Murni Untuk Mengobati Kanker

www.pendidikanbekam.com - Bekam (hijama atau bekam) dan terapi Garam Murni yang antara lain dapat mengobati dan / atau menyembuhkan disases seperti stroke, penyakit jantung, kanker, hipertensi, diabetes, sindrom metabolik, alzheimer, penyakit ginjal, penyakit hati, hepatitis, infertilitas, penyakit kulit, migrain, nyeri punggung, artritis, IBS, mulas, dan nyeri lega dan rasa sakit. Terapi Bekam dan Garam Murni ini paling efektif jika dilengkapi dengan olahraga teratur, menghirup udara segar, minum air suling (tidak disaring atau air mineral), nutrisi yang baik, program pengurangan stres dan gaya hidup sehat.

Kanker yang merupakan salah satu dari tiga penyebab utama mortalitas (kematian) di negara maju. Ada lebih dari seratus jenis kanker yang mempengaruhi berbagai jaringan & organ, darah dan limfatik dan kulit. Ada perasaan putus asa, kemarahan, kecemasan ketika seseorang didiagnosa menderita kanker karena banyak orang mengasosiasikan kanker dengan penderitaan, rasa sakit dan akhirnya kematian.

Obat modern telah membuat langkah besar dalam perang melawan kanker jenis tertentu seperti masa kecil, kulit prostat leukemia, dan kanker kolon tapi tidak terhadap orang lain seperti paru-paru, pankreas otak, dan kanker hati. Kemungkinan peningkatan menyembuhkan dengan diagnosis dini dan pengobatan yaitu sebelum kanker telah berkembang menjadi ukuran yang cukup besar bahwa pers melawan dan menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tetangga. 

Perihal lainnya adalah bahwa kanker telah bermetastasis (menyebar) ke jaringan tetangga dan jauh dan organ. Gejala umum kanker termasuk kelelahan terus-menerus, penurunan berat badan yang tidak disengaja, demam berkepanjangan atau infeksi, dan perubahan pada kulit (jaundice, kulit gelap, pertumbuhan rambut yang abnormal, gatal kulit). 

Kanker adalah penyakit yang sangat sulit diobati karena merupakan penyakit yang melibatkan sel Anda gen yang mengontrol pertumbuhan sel. Sintasan (dokter menyebutnya remisi) bervariasi tergantung pada jenis dan tahap kanker. Misalnya tentang 49 persen, atau sekitar setengah, orang didiagnosis dengan tahap awal kanker paru-paru hidup setidaknya selama lima tahun setelah diagnosis. Lima tahun tingkat kelangsungan hidup untuk orang didiagnosis dengan kanker paru-paru yang telah menyebar (metastasis) ke area lain dari tubuh adalah 3 persen. Dari kasus bertahan sekitar 90% adalah karena operasi dan keseimbangan dengan kemoterapi atau radioterapi. Ada pro dan kontra menggunakan kemoterapi atau radioterapi sudah tersedia di internet. Kedua pengobatan tersebut karena mereka dapat menyebabkan efek samping atau lebih buruk lagi menyebabkan kanker sekunder.

Tubuh manusia dapat mempertahankan diri terhadap bakteri dan virus dan bahkan membunuh sel kanker melalui intervensi dari sistem kekebalan tubuh kita.Kemoterapi membunuh sel kanker serta sel berguna lainnya termasuk sel-sel sistem kekebalan tubuh (sel darah putih) yang dibutuhkan untuk mempertahankan tubuh kita melawan penyakit dan kanker. Ketika seseorang menderita kanker dia / dia perlu untuk memperkuat / nya sistem kekebalan tubuhnya untuk melawan kanker. Jadi kemoterapi tidak dapat dianggap sebagai pengobatan yang baik untuk kanker dan yang sama berlaku untuk radioterapi. Selanjutnya dokter tidak dapat mendeteksi kanker melalui X-Ray atau MRI bila lebih kecil dari 1 cm dalam ukuran yang setara dengan 1.000 juta sel kanker. Jadi jika seseorang telah mengatakan sel kanker 10 juta yang tersisa di / nya tubuhnya setelah kemoterapi atau radioterapi, dokter akan mengatakan bahwa kanker pada pengampunan karena tidak dapat dideteksi. Tapi jangan terkejut ketika seorang pasien kanker menderita kambuh bahkan setelah remisi.

Untuk memahami bagaimana untuk mengobati kanker kita perlu tahu mengapa sel-sel normal yang membentuk jaringan dan organ menjadi kanker. Dalam buku Andreas Moritz Kanker Bukan Penyakit - Ini Mekanisme ketahanan hidup sel normal bila terkena terus menerus selama bertahun-tahun untuk lingkungan yang beracun menjadi kanker untuk bertahan hidup. 

Alasan sel kanker yang memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan sel normal sel-sel kanker tumbuh subur di anaerobik (kekurangan oksigen) lingkungan, dapat menghasilkan pembuluh darah sendiri untuk memasok nutirents, mampu berkembang biak lebih cepat, dapat menyamarkan diri dari sel-sel sistem kekebalan tubuh, dapat melarutkan dinding sel normal dan menyerang mereka, dan dapat memproduksi bahan kimia untuk menghancurkan darah putih (kekebalan tubuh) sel. Bahkan sel kanker bisa bertahan hidup tanpa batas di laboratorium sementara sel normal dapat berkembang biak sekitar 53 kali sebelum berhenti dan kematian sel terjadi. Jadi secert untuk mengobati kanker adalah membalik lingkungan beracun yang akhirnya memicu sel normal menjadi kanker. Pembersihan dari lingkungan internal sel beracun dan meningkatkan sirkulasi darah dapat dicapai dengan penerapan Bekam dan Terapi Garam Murni.

Pengobatan kanker berdasarkan Bekam dan terapi Garam Murni dasarnya terdiri dari:

1. Agresif cupping (lihat website saya atau rincian) yang menyakitkan dan setiap sesi cupping akan berlangsung 1 sampai 1-1/2 jam per hari dan dapat berlangsung hingga 60 hari untuk menyelesaikan. Tujuannya adalah untuk membersihkan darah pasien kanker yang kekurangan oksigen dan nutrisi (makanan, vitamin, dll) yang memberi makan sel-sel darah merah dan sel darah putih (sel sistem kekebalan tubuh) sehingga memperkuat fungsi mereka untuk memasok kuman oksigen dan melawan / kanker sel masing-masing. Agresif bekam akan meninggalkan bekas gelap (tidak bekas) pada daerah telapak sampai 1-1/2 tahun yang karena itu dianjurkan untuk penyakit serius seperti kanker. Dapat menggantikan darah bekam untuk agresif bekam pada kanker tertentu seperti payudara, paru-paru, hati, perut ginjal, dan kanker usus besar.

2. Konsumsi Garam Murni yang juga bertindak sebagai agen pembersih untuk membuang racun dan gas dalam darah. Hal ini melibatkan minum paling sedikit 30 jam garam murni (biasanya 200 jam garam murni untuk kanker) yang dimulai dengan 2 bungkus per hari dan secara bertahap meningkat 1 bungkus setiap hari.yaitu 2 bungkus day1, 3 bungkus sehari 2, 4 bungkus sehari 3 dan seterusnya sampai pasien mulai membersihkan (mengeluarkan kotoran berair). Setelah membersihkan mulai pasien untuk mengurangi 1 bungkus dan terus jumlah yang sama bungkus sehari-hari. Jadi jika awal pasien untuk membersihkan setelah 10 bungkus maka pasien harus terus minum 9 bungkus sehari-hari dari saat itu. Pasien kanker dapat mengkonsumsi sampai 20 bungkus per hari dan konsumsi garam murni dapat bertahan hingga 1 tahun.

3) latihan Tunduk (diulang berdiri dengan posisi sujud dan belakang) mulai dengan 30 kali sehari dan secara bertahap meningkat menjadi 500 kali per hari.

4) Minum minimal 2 liter air suling per hari.

5) Hindari berminyak / lemak makanan, junk food, daging, gula, dan makan banyak sayuran segar / buah-buahan.

6) Memiliki pikiran positif bahwa kanker dapat disembuhkan dan memiliki sebuah keinginan kuat untuk hidup. Pikiran-tubuh interaksi ini sangat penting untuk kesehatan yang baik. Dalam hal ini bantuan doa pasien kanker untuk sembuh.

Jika seorang pasien kanker bersedia melakukan semua hal di atas setiap hari tanpa gagal dan tidak menyerah setengah jalan (membutuhkan kemauan yang kuat dan disiplin) maka dia / dia dapat mempertimbangkan bekam dan terapi garam murni. Namun untuk melakukan bekam yang dipadukan dengan garam murni ini sangat mahal harganya, beriksar hingga ratusan ribu dan jutaan rupiah, hal ini dikarenakan mahalnya bahan bakunya yaitu berupa garam murni. 

Lamanya pengobatan bisa lebih pendek atau lebih dilihat peningkatan dalam gejala setelah 3 sampai 6 bulan. Para bekam agresif sebenarnya bekam harus dilakukan oleh keluarga dekat penderita kanker, kerabat atau teman. Untuk mencatat bahwa bekam dan terapi Garam Murni tidak dilakukan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi yang luas karena akan mengurangi produksi sel darah merah dan membunuh sel-sel darah putih yang dibutuhkan untuk melawan kanker.

Sumber : Ustadz H. Galih Gumelar dan sumber lainnya.